FALSAFAH HIDUP

Tidaklah akan dijumpai dua manusia yang sama jalan kehidupannya dan tidak pula sama kekuatan badan dan akalnya. Tiap manusia mempunyai kekuatan sendiri, berlainan kekuatan akalnya sebagaimana berlainan bentuk badannya, begitu juga otak manusia. Didalam otak itu terdapat tidak kurang 180 milyar sel halus yang tidak dapat dilihat dengan mata. Otak inilah yang menjadi sumber dari akal.

Akal inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan akal, manusia dapat memikirkan besarnya nikmat yang diterimanya dari Allah, yaitu nikmat kemuliaan dan ketinggian yang tiada ternilai sehingga kita terlepas dari kehinaan ( hewan).



Tidak ada yang ingin rusak dan binasa, semua ingin selamat, ingin sehat. Agar keinginan itu tercapai, dan tujuan perjalanan lurus, tidak terkencong, diadakanlah aturan yang mesti diingat dan diperhatikan oleh kita semua. Tempat kembali apabila terjadi adalah Syariat yang diturunkan Allah kepada manusia dengan perantaraan Nabi-Nabi Nya. Karena manusia ini terdiri dari jasmani dan rochani, maka manusia perlu syariat, karena syariat berguna untuk kesehatan jiwa yang berarti kesehatan hidup.

Apabila orang tidak makan dan minum terhentilah dia bernafas dan lemahlah tubuhnya. Tetapi apabila orang tidak memegang syariat rusaklah akal budinya dan binasalah hidup yang sejati yang menjadi tujuan dari hidup itu sendiri. Banyak manusia yang bernafas, tetapi tidak terhitung hidup, dan banyak orang yang telah wafat, tetapi dia masih laksana hidup.

Syariat diturunkan kepada Rasul dan Nabi bertujuan untuk memperteguh hubungan antara makhluk dengan Khaliknya. Karena Allah kita semua ada, dengan izinnya kita hidup, dan kepadanya jua kita akan kembali.
Oleh sebab itu mari kita tunduk kepada syariat dan teguh setia mengerjakan ibadat.
(Rukun Islam)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS